Sabtu, 16 Juni 2012

Carilah Kerajaan Allah

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33). Biasanya kita menafsirkan ayat tersebut sebagai melakukan beragam upaya rohani dalam gereja yang memuliakan Tuhan. Misalnya berdoa, berpuasa, berkhotbah, memimpin pujian, main musik, bawa persembahan dll. sebagai tindak lanjut upaya mencari kerajaan Allah dan segala upaya itu harus ditempatkan diatas kebutuhan dan tuntutan duniawi. Setelah kita melakukan itu semua kita berharap segala berkat akan ditambahkan dalam kehidupan.

Namun suatu pewahyuan datang dalam kehidupan saya tatkala saya mempelajari firman Tuhan mengenai surga dan neraka bahwa ayat diatas dimaksudkan Tuhan untuk setiap orang Kristen mencari Kerajaan ALLAH atau Kerajaan Surga atau surga terlebih dulu dari segala upaya apapun dalam dunia ini dan maka semua berkat jasmani dan rohani akan ditambahkan kepadanya.

Jadi tulisan Matius 6:33, Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, merupakan suatu perintah dari TUHAN agar semua orang Kristen memikirkan surga lebih dari apapun. Mengapa demikian? Karena keberadaan manusia di surga kekal sifatnya sementara di dunia ini hanya sebatas paling lama 100 tahun, maka sudah seharusnya memang kita semua mencari surga terlebih dulu. Ini berarti segala apapun yang kita perbuat harus ditarik benang merah kepada surga. Apakah cocok dengan iklim surga atau iklim sebaliknya, neraka. Segala yang kita bicarakan apakah cocok dengan suasana surga atau tidak. Apakah yang kita gumulkan untuk kerajaan surga atau keuntungan diri sendiri.

Sehingga disini jelaslah bahwa segala tindakan baik seperti, mengasihi, melayani, mendoakan, bersukacita, memiliki damai sejahtera, melakukan segala kebaikan bagi orang lain, memberi dengan murah hati, sabar terhadap tindakan orang lain dan saat menghadapi masalah, memiliki kesetiaan terhadap pasangan, senantiasa bersikap lemah lembut kepada orang lain dan penguasaan diri yang baik merupakan tindakan surgawi. Segala tindakan ini jika dilakukan terus menerus merupakan tindakan mencari kerajaan Allah dan kebenarannya. Jadi bukan hanya melayani Tuhan yang disebut upaya mencari kerajaan Allah tetapi segala tindakan yang dicatat dalam Galatia 5:22 itulah yang merupakan tindakan yang tepat sebagai refleksi mencari kerajaan Allah dan kebenarannya.

Setiap kerajaan dan pemerintahan Negara di dunia ini mempunyai aturan dan undang-undang tersendiri. Semua orang yang mengaku menjadi warga Negara di sana haruslah mengikuti dan mematuhi aturan yang berlaku. Saya membaca di koran ada orang-orang pendatang dari Negara Arab ke Eropa yang memaksakan budaya mereka diikuti oleh negara-negara itu. Mereka memaksa menggantikan bendera negara Swiss yang bergambar salib dengan bendera lain yang katanya menunjukkan multi kulturisme. Adapula yang memaksa menggunakan pakaian burqa di tempat-tempat umum di Perancis karena katanya sebagai tradisi di negaranya, padahal di Perancis penggunaan pakaian seperti itu terlarang. Sudah seharusnya siapapun yang mau tinggal disuatu Negara haruslah mematuhi aturan dan undang-undang di negara itu.

Nah saat kita menjadi orang Kristen atau pengikut Yesus, dengan sendirinya kita sudah menjadi ahli waris kerajaan Surga. Sehingga kewarganegaraan kita juga ada di surga yang berarti kita memiliki dua kewarganegaraan. Secara jasmani karena kita masih hidup dalam tubuh ini maka kita menjadi warga Negara Indonesia, dan secara rohani kita merupakan warga Negara kerajaan Surga. Jadi saat kita mati kita akan berpindah ke Negara kita yang kedua yang secara rohani yakni kerajaan Surga. Untuk itulah maka sejak selama hidup didunia kita perlu terus menerus senantiasa mencari kerajaan surga yang sebenarnya berarti mempersiapkan diri kita kelak ketika mati sudah siap tinggal disana.

Bayangkan jika anda di dunia belum melatih diri menguasai diri/penguasaan diri maka tentu akan repot saat ada di Surga tatkala anda meminta Allah melayani nafsu duniawi anda. Saya sangat yakin Allah pasti akan meminta anda untuk tidak tinggal di surga. Karena kultur anda berbeda dengan surga, kultur yang melampiaskan nafsu memababi buta hanyalah kultur neraka. Jadi sudah jelas kemana anda seharusnya akan tinggal. Untuk itulah dalam segala aspek kita harus melatih diri mementingkan surga terlebih dulu. Batu ujian dari setiap perbuatan kita adalah apakah yang saya perbuat ini akan membuat saya cocok tinggal di surga atau tidak.

Banyak orang rindu tinggal di surga. Jika disuruh memilih mereka akan angkat tangan tinggi-tinggi untuk tinggal di surga dibanding neraka. Namun mereka tidak mau mengupayakan diri agar cocok tinggal di kerajaan Bapa itu. Sungguh sangat aneh jika anda tinggal di Australia pada bulan-bulan musim dingin dengan tanpa memakai baju bagian atas. Karena anda akan gampang sekali terkena sakit dan berujung kematian. Kebiasaan tanpa memakai baju bagian atas bisa diterapkan di Bali sepanjang hari, tapi tidak cocok di Negara dingin seperti itu. Beragam kebiasaan duniawi tidak cocok untuk diterapkan disurga. Maka kita mesti memastikan bahwa apa yang kita perbuat sudah tepat atau belum. Jika belum maka kita perlu mencari dahulu kerajaan surga dan kebenarannya.

Apa yang saya uraikan disini merupakan suatu kenyataan yang harus kita perbuat selama hidup di dunia. Akan tetapi Tuhan tahu bahwa segala upaya kita untuk tinggal di surga itu seringkali menemui kegagalan. Karena memang ada hokum dunia ini yang berjuang melawan hokum surga. Dan sekuat apapun kita melawannya kita tidak akan mampu keluar sebagai pemenang. Itu sebabnya Tuhan telah memberikan jalan keluar yakni mengirimkan YESUS untuk mati di salib, untuk menanggung semua kelemahan dan dosa kita. Setiap kita yang percaya kepada Yesus dan mengakui pengorbanannya di salib itu akan mendapatkan kelepasan yang sempurna dari setiap dosa dan kelemahan. Lagipula kita akan diberikan ROHNYA yakni ROH ALLAH, yang akan menuntun kita pada segala jalan kebenaran. Yakni dengan berbicara di dalam hati kita.

Saat ini ceklah diri anda seandainya sekarang anda mati apakah sudah siap ke surga atau neraka. Biasanya orang akan ketakutan ketika menjelang ajal. Mereka biasanya menangis atau berteriak-teriak. Kenapa? karena mereka takut masuk neraka. Tapi jika orang memiliki iman kepada Yesus dan telah mencari kerajaan Allah terlebih dulu mereka akan menghadapi kematian dengan senyuman. Para terpidana mati akan menangis sejadi-jadinya saat akan ditembak, digantung atau dihukum mati. Maka mereka biasanya disuntik dengan cairan penenang agar bisa dieksekusi. Namun para terpidana mati yang sudah memiliki Yesus dan pengharapan surga akan memandang setiap eksekusi dengan tenang dan damai karena yakin saat napas terakhir malaikat telah menjemput mereka dan membawa mereka ke surga. Hal ini pula yang jelas terlihat di wajah Sumiarsih seorang terpidana mati di Malang yang harus menerima konsekuensi ditembak mati karena pembunuhan yang dilakukannya. Namun ia menjalaninya dengan senyum dan kedamaian karena sebelumnya ia telah menerima Yesus dan telah mencari kerajaan Allah terlebih dulu. Selama ia dipenjara ia giat dalam pelayanan rohani, giat menginjili sesama tawanan, bahkan upaya Negara mengeksekusinya bukannya memupuskan semangat melayani YESUS melainkan semakin giat dia lakukan sehingga semakin banyak tawanan yang menjadi Kristen.

Saat ini jika kita mencari Kerajaan Allah terlebih dulu, maka semua kebutuhan jasmani kita akan dipenuhi dan jelas tempat disurga akan menjadi milik kita. Karena janji Tuhan adalah menambahkan segala sesuatu dalam kehidupan setiap yang mendahulukuan Kerajaan Surga. Saya sudah mengalaminya. Bagaimana dengan anda?

  • http://www.terangdunia.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar