Jumat, 24 Agustus 2012

Dia Memberi yang Terbaik


Tuhan itu Baik

Kesaksian Ibu Christine

Namaku Christine. Saya adalah seorang guru honorer di 2 buah sekolah Katolik di Bandung. Saya menikah tahun 2007 dan telah dikaruniai 2 orang anak yang sangat lucu. Anak pertama kami lahir tahun 2008 dan anak kedua kami baru saja lahir bulan Juli tahun 2012. Saya ingin membagikan kesaksian tentang bagaimana saya mengalami rencana & cinta Tuhan yang luar biasa besar dalam hidup keluarga kami. Tahun 2011 bisa dikat akan merupakan tahun yang cukup berat bagi kamisekeluarga. Anak pertama kami yang bernama Jack sempat jatuh sakit dan harus diopname 2 kali. Sekitar bulan April tahun 2011 Jack terserang virus penyakit 5 hari, dia muntah-muntah sehingga harus diopname. Seminggu kemudian Jack kembali diopname karena terserang demam berdarah.
Saat itu saya mengalami stres berat karena trombosit Jack sempat turun sampai 12000. Tapi Tuhan begitu baik. Setelah melewati masa kritis akhirnya trombosit Jack pun berangsur-angsur naik. Setelah pulang dari rumah sakit, saya mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan. Banyak orang menyuruh saya periksa ke dokter karena mereka khawatir dengan tubuh saya yang semakin kurus. Akhirnya sekitar bulan September saya mendatangi seorang dokter herbal untuk memeriksakan diri. Dia berkata saya menderita hyperthiroid dan harus minum obat. Selama 2,5 bulan saya minum obat herbal dan sepertinya tidak ada perbaikan. Bulan November haid saya telat, ternyata saya hamil. Saya pun memberanikan diri periksa ke laboratorium untuk mengetahui seberapa parah penyakit hyperthiroid saya.
Ternyata di luar dugaan, penyakit saya sangat parah. Menurut dokter herbal, saya nyaris terkena kanker kelenjar tiroid dan kalau tidak segera diobati maka akan menjadi kanker. Padahal saat itu saya baru saja hamil. Akhirnya saya memeriksakan diri ke dokter kandungan dan setelah berkonsultasi dengan beliau saya pun dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. Dari dokter tersebut saya diminta meminum obat untuk menekan kelebihan hormon tiroid saya. Menurutnya obat ini tidak berbahaya bagi
janin saya. Dokter tersebut menyuruh saya minum obat dengan teratur dan berdoa agar saya sembuh dan agar janin saya tetap sehat. Saya mencoba berkonsultasi dengan dokter lain dan ternyata jawaban yang diberikan juga tetap sama.
Hal pertama yang membuat saya tercengang adalah dalam keadaan sakit hyperthiroid, saya bisa hamil. Menurut seorang teman harusnya penderita hyperthiroid susah hamil. Saya percaya kehamilan saya ini adalah rencana Tuhan yang luar biasa, walaupun sebelumnya sempat ada keraguan untuk meneruskan kehamilan, tapi di balik semua penyakit yang sedang saya derita, ternyata Tuhan berkarya dengan sangat luar biasa. Mulai bulan pertama kehamilan saya rutin mendoakan novena santa Monica dan novena kerahiman Ilahi untuk keselamatan anak kami. Saat itu saya takut sekali terjadi sesuatu pada anak kedua kami karena selama hamil saya terus menerus minum obat. Tapi saya telah berjanji dalam hati, kalau anak kami lahir selamat, saya akan membuat kesaksian tentang betapa karya Tuhan dalam hidup kami begitu luar biasa. Menjelang hari kelahiran anak kedua kami, saya
diminta tes antibodi. Tes ini cukup mahal karena dikirim ke Singapore.
Kalau hasil tesnya positif, maka anak kami positif terturun penyakit saya. Dan ternyata tepat seperti dugaan dokter, hasilnya positif sehingga anak kami pasti terturun penyakit saya. Saya takut sekali mendengar kabar itu, karena yang ditakutkan sebenarnya adalah penyakit hypothiroid. Hypohiroid pada bayi akan mengakibatkan terhambatnya perkembangan otak, karena hormon tiroid sangat dibutuhkan otak untuk berkembang. Saya pun langsung berkonsultasi dengan dokter anak yang biasa saya pakai untuk Jack dan dengan dokter kandunganku. Setelah mendapat jawaban yang cukup memuaskan dari mereka, saya pun lebih tenang karena ternyata semua pasti dapat ditangani dan ada obatnya. Kabar bahwa penyakit saya ternyata bukan penyakit langka dan sudah ada obatnya membuat saya sedikit tenang.
Satu hal yang menenangkan saya juga saya percaya kejadian anak kami adalah rencana Tuhan, saya percaya Tuhan pasti yang pelihara anak kami. Kami hanya bisa berdoa dan pasrah, karena apa gunanya mengkhawatirkan hal yang tidak dapat kita rubah. Bulan April saya sempat bermimpi. Dalam mimpi itu saya bertemu dengan seorang pastor yang memberitahu saya bahwa saya sedang sakit. Dalam mimpi itu juga beliau menyarankan saya untuk pergi ke salah seorang pendoa yang namanya tertera dalam daftar nama yang beliau berukan pada saya. Dalam daftar itu ada nama Anton. Pak Anton ini adalah seorang yang dipakai Tuhan dengan
sangat luar biasa. Beliau dikaruniai karunia penyembuhan yang sangat besar. Setelah bangun, saya menjadi bingung dengan mimpi saya itu. Sebelumnya saya memang sudah sempat mendengar mengenai pak Anton tapi tidak berniat untuk datang kepadanya. Setelah mimpi tersebut, saya jadi berpikir aoakah Tuhan memang menginginkan saya untuk datang kepada pak Anton sebagai jawaban dari doa saya selama ini atau bagaimana.
Akhirnya sayamemutuskan untuk datang bertemu dengan pak Anton. Kebetulan bulan Mei beliau datang ke Bandung (karena beliau
sebenarnya tinggal di Kupang). Pada saat saya beryemua dengan pak Anton, beliau mengajak saya salaan dan beliau hanya mengatakan saya tidak boleh makan coklat, kopi, telur, kacang. Saya pun dianjurkan minum air kelapa yang banyak dan beliau
berpesan tokong dijaga ya anak ini. Beliau sama sekali tidak menyebut-nyebut mengenai penyakit yang akan diderita anak kami. Akhirnya saya pulang dan mulai menjalankan puasa yang disarankan oleh pak Anton dengan harapan akan sembuh total. Akhirnya tibalah saatnya saya melahirkan. Tanggal 18 Juli 2012 pukul 7.10 pagi anak kedua kami lahir. Kami menamai dia Jean yang artinya God is gracious. Dengan berat 3,3 kg dan panjang 50 cm, dia lahir dengan sehat dan tanpa kekurangan suatu apapun. Anak kami pun langsung ditangani oleh dokter anak dan diperiksa hormon tiroidnya. Keesokan paginya dokter anak pun mendatangi saya dan dia mengabarkan bahwa hormon tiroid anak kami normal.
Sungguh puji Tuhan anak kami sehat dan tidak tertular penyakit saya sama sekali. Tuhan memang sangat luar biasa, ketika Dia mau memberi, Dia akan memberi yang terbaik. Dan ketika Tuhan memberi ujian, Dia pasti akan memberikan jalan bagi mereka yang tetap beriman kepadaNya. Hal yang kita sebagai manusia bisa lakukan hanyalah berdoa, berusaha dan pasrah pada kehendakNya, maka segalanya akan menjadi baik adanya.
Kiriman kesaksian  dari ibu Christine kepada Redaksi Cerita Kristen.
Spread the Word - Like and/or share this page, your friends will also love it and thanks for it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar