Ada hubungan yang tak terpisahkan antara doa dan Roh Kudus. Hal yang sangat penting ialah Roh Kudus akan membawa kita ke dalam kondisi rohani yang baik dan benar untuk berdoa. "Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran" (Yoh. 16:13).
Dua sisi ini saling melengkapi: Hidup dalam roh menjadikan orang suka berdoa, orang suka berdoa menjadikan hidup dalam Roh. Mana yang lebih dahulu? Ini seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Seperti ikan tidak perlu dipaksa untuk berenang ke dalam air, karena air adalah kondisi alamiahnya. Demikianlah bila kita berada dalam kondisi hidup dalam Roh, kita tidak perlu dipaksa berdoa lagi.
Roh Kudus mendorong kita berdoa
Bila Roh Kudus menguasai hidup kita, Roh Kudus akan mendorong kita berdoa sesuai dengan keinginan Roh. Doa orang yang dikuasai Roh Kudus, sangat betrbeda dengan doa orang yang dikuasai kedagingan.
Dalam Kisah Para Rasul 7:55, 59-60, Stefanus—seorang diaken yang teraniaya dirajam dengan batu—dipenuhi Roh Kudus, sehingga ia berdoa memohon pengampunan untuk orang yang menganiayanya. Hasilnya? Saksi penganiayaan—Paulus—bertobat (Kis. 8:1 bnd. 1Kor. 15:9).
Dalam Roma 8:27, Roh Kudus mendorong kita untuk berdoa bagi orang-orang kudus. Orang yang dikuasai Roh Kudus akan disorong berdoa dan menghasilkan buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, dan sebagainya (Gal. 4:22-23).
Roh Kudus menyampaikan doa
Roh Kudus, selain mendorong doa juga meneliti permohonan, keluhan yang tersembunyi dalam hati kita. Keluhan-keluhan yang tak terkatakan saat kita berdoa. Namun oleh Roh Kudus, keluhan-keluhan tersebut diubah menjadi doa yang disampaikan kepada Allah.
"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Rm. 8:26)
Acap kali hati kita dipenuhi masalah, bagaikan timbunan sampah yang menggunung, tidak tahu apa yang harus kita lakukan. Acap kali hati kita bagaikan awan yang gelap, sehingga tanpa sadar kita hanya bisa meneteskan air mata. Ya, masalah banyak, tidak tahu jalan keluarnya, hanya bisa mengeluh, dan mendesah kebingungan. Namun Roh Kudus mampu menyelidiki, dan mengubah keluhan menjadi doa. Luar biasa!
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Rm. 8:28)
Jangan mendukakan Roh Kudus
Apakah maksudnya? Roh Kudus adalah Pribadi. Roh Kudus yang berdiam dalam diri orang beriman bisa berpikir (Rm. 8:27), bisa merasakan (Ef. 4:30), bisa berkehendak (1Kor. 12:11). Seperti suami istri, apabila dalam dua pribadi ini terdapat dua keinginan yang berbenturan, suasana duka akan dirasakan rumah tangga mereka.
Demikian juga Roh Kudus, apabila kita memiliki keinginan yang berbenturan dengan kepribadian Roh Kudus, dan dengan keras hati kita tetap melawan kehendak Roh Kudus, kita akan mendukakan Roh Kudus.
Apa saja yang bisa mendukakan Roh Kudus?Roh Kudus akan berduka saat suara Roh Kudus dihina (Ibr. 10:29), ditentang (Kis. 7:51), ditipu (Kis. 5:3), dihujat (Mat. 12:31). Apabila kita dengan sadar dan sengaja melawan kehendak Allah, kita membuat Roh Kudus berduka. Oleh sebab itu, untuk menjaga kepekaan rohani agar tetap menuruti kehendak Roh Kudus, kita harus melatih dan membiasakan diri kita.
Bila damai sejahtera kita rusak karena dosa atau karena hubungan dengan sesama, sekecil apapun itu harus segera diselesaikan. Suara hati yang tidak dilatih untuk peka akan menjadi kekerasan hati, kemunafikan, dan mendukakan Roh Kudus
"Dan berdoakan setiap waktu di dalam Roh." (Ef. 6:18)
- Sumber: "Doa Itu Indah, Doa Itu Mudah"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar